Skolastik yang akan ditahbiskan menjadi imam dalam Serikat Jesus mesti menyelesaikan studi teologi. Di Indonesia, pendidikan teologi bagi Jesuit diselenggarakan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD). Para teologan (sebutan bagi Jesuit calon imam yang tengah belajar teologi) tinggal di Kolese St. Ignatius Yogyakarta.

Sebagai tahap akhir setelah masa novisiat, studi filsafat dan TOK, studi teologi diharapkan mampu untuk memperkokoh fondasi iman skolastik dan juga agar mereka dapat mengerti kaitan antara doa-studi-karya dalam konteks berteologi.

Pada tahun pertama studi teologi, para skolastik menjalani “Arrupe Month” atau bulan imamat, yaitu suatu program pendalaman imamat bagi seorang Jesuit. Dengan kata lain pada masa studi teologi ini skolastik membulatkan secara definitif proses diskresi tentang kecocokannya bagi imamat. Dengan studi teologi diharapkan tercapai tingkat kematangan manusiawi, rohani dan apostolis skolastik yang akan membuatnya mampu mengintegrasikan semuanya dalam pengalaman akrab, spontan tentang Allah penuh keyakinan dan penghayatan Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari kematangan dan kesiapan yang diasah dan diolah selama studi teologi ini akhirnya skolastik siap untuk mengajukan permohonan untuk ditahbiskan menjadi imam dalam Serikat Jesus.